Tradisi menjelang Puasa | Padusan

20.15

Enggak terasa ternyata besok udah mau puasa aja yaa. Ada yang kemarin sempat bingung mau ikut puasa hari apa? Hihihi... kalau aku sih enggak ya. Kenapa harus bingung? Hampir tiap menjelang bulan Ramadhan dan Syawal (idul fitri) juga selalu ada keributan serupa kok. Kalau aku mah dari dulu mah gak bingung mau ikut puasanya kapan. Pokonya ngikut ayah ibu ajaaa. hihihii... :D

Oke, ngomongin puasa, biasanya ada tradisi yang dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan.
Maksudku, lebih ke tradisi daerah. Kayak padusan.

Di beberapa daerah seperti di Jogja dan Palembang, tradisi padusan biasanya lebih seperti mandi atau bersuci untuk membersihkan diri menyambut datangnya bulan Ramadhan. Harapannya badan lebih bersih dan suci tentunya.

Tapi kalau padusan di Gresik agak berbeda dengan padusan di Jogja dan Palembang.
Di Gresik, padusan menjelang ramadhan itu lebih ke ziarah atau mengunjungi makam orang tua atau sesepuh yang sudah meninggal. Mendoakan dan membersihkan makam orang tua dari rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar makam. Tapi bukan berarti kalau enggak menjelang puasa, terus enggak ziarah ke makam dan mendoakan mereka ya. Tetep mendoakan setiap hari lah.

Biasanya, menjelang Ramadhan dan di akhir ramadhan (menjelang hari raya), bersama kedua orang tuaku, aku dan adik-adikku berziarah ke makam kakek nenek yang sudah meninggal. Terkadang berbondong-bondong bersama sepupu dan sanak saudara lainnya. Menjinjing koran bekas atau tikar untuk alas duduk. Berbusana muslim dan membawa Al-Qur'an atau Yasin untuk mengaji di makam.

Dan sebagai anak rantau, moment seperti ini lah yang aku rindukan dari kampung halaman tercintah.
Saat memasuki waktu sholat Ashar, semua anggota keluarga harus segera sholat dan bersiap-siap ke makam. Tapi yang namanya anak, kadang masih suka bandel aja gitu.
Sudah jam 4 sore, tapi masih belum bersiap-siap. Alhasil, ibu biasanya berteriak-teriak agar anak-anaknya segera siap. Meneriaki adikku yang masih berlama-lama di kamar mandi. Menyeret adikku yang lain yang masih bermalas-malasan dikamar. Juga mengejekku yang tak kunjung selesai berdandan. Hihihiii...

Ini tahun pertama aku absen dari padusan.
Sedih? jelas! Kangen? Jangan ditanya! bangettttt!

Tapi karena aku sudah gede, jadi memang inilah proses hidup yang harus aku lewatin. (tsah)
Jadi untuk kali ini, mendoakan dari jauh saja :')

Selamat Berpuasa. Semoga puasa dan semua ibadah kita diterima oleh-Nya. Amin...

You Might Also Like

2 comments

  1. Selamat Berpuasa Niyaa.. :)

    Aku juga ngerasain hal sama, di Jakarta tinggal sendiri gak dibangunin sahur sama Mama atau bantuin Mama masak. Rutinitas cuma masak sahur untuk diri sendiri aja. ;-(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sering gak sih mbak nangis pas sahur sendirian gegara inget sama orang tua nan jauh disana? hihihii.. ;-(

      Selamat berpuasa juga mbak dita

      Hapus