Purple Love | mengobati patah hati

11.51

Personel Ungu band maen film?? Kayak gimana ya akting mereka? Secara kan sebelumnya mereka belom pernah main film atau mendalami seni peran. Emang sih, mereka sudah biasa berhadapan dengan kamera dan akting dalam pembuatan video klip. Tapi itu kan bedaa...


Pasha, onci, makky, enda, dan rowman ternyata membuktikan bahwa mereka juga mempunyai bakat terpendam untuk urusan akting, dan mereka mampu menyuguhkannya dengan maksimal. Cerita film ini justru sangat berbeda jauh dengan profesi mereka selama ini sebagai anak band. Sama sekali bukan tentang anak band atau kehidupan mereka.


Dalam film Purple love, para personel ungu ini beradu akting dengan nirina zubir dan kirana larasati yang sebelumnya sudah sering malang-
melintang di dunia akting. Kelima cowok itu pun mengaku banyak belajar mendalami peran pada 2 cewek senior mereka di dunia akting tersebut.




Film yang di tulis oleh Cassandra Massardi ini rupanya bergenre komedi romantis. Yah, meski lebih cenderung ke arah komedinya sih. Jadi sangat menghibur lah buat yang sedang setres :)


Film ini bercerita tentang Pasha yang ditinggal pergi oleh kekasihnya, Lisa (Qory Sandioriva), justru saat pasha berniat melamar cewek idamannya tersebut. Setelah kegagalan cinta tersebut, cowok ganteng jadi terlalu larut dalam kesedihan. Hingga onci, makky, rowman dan enda berniat membantu memulihkan keadaan pasha.
Mereka kemudian meminta tolong kepada Talita, yang diperankan oleh Nirina Zubir, untuk menyembuhkan sakit hati Pasha. Talita bersama keempat personel ungu yang lainnya mengatur rencana sedemikian rupa agar pasha mau berkenalan dengan cewek, salah satu teman talita. 


Shelly, cewek yang akan diperkenalkan talita kepada pasha, rupanya tidak datang menemui pasha pada waktu yang ditentukan untuk janjian. Kirana Larasati yang melakonkan sebagai Shelly justru bertemu dengan Onci, dan akhirnya mereka saling jatuh cinta. Pasha pun putus asa, dan merasa semua cewek memang tidak akan ada yang sudi berkenalan atau menjalin cinta dengannya.


Diluar dugaan, ternyata talita justru jatuh cinta pada pasha. Tapi disisi yang lain, dia tidak berani mengakui perasaan tersebut karena merasa hidupnya tak akan lama lagi, dan tidak mungkin bisa membahagiakan pasha. Di balik sikap riangnya, ternyata Talita mengidap kelainan jantung.


Pada cerita ini sebenernya film ini bisa dibuat lebih sedih dan mengharukan. Tapi sang sutradara, Guntur Soeharjanto, ternyata lebih menyukai unsur komedi lebih mendominasi film.


Yaah..secara keseluruhan, film ini patut diacungi jempol dan layak ditontonlah. Meski kadang ada beberapa adegan yang terlihat aneh, dan seperti dipotong-potong :)

You Might Also Like

2 comments