For myself and working (newbie) mom...

I know you wonder if you’re doing the right thing, if you’re making the right choices. Are you enough for your career? Are you enough for your children? I know. I get you, Working  (newbie) Mom, because I am you.

I know there are days you feel exhausted.

I know being away from your kids so much isn’t always an easy thing. 

In fact, it’s the hardest. 

I know. I feel it, too.

Working mom guilt, is real!

Kita, yang sering dihakimi karena meninggalkan anak di rumah.

Kita, yang sering dianggap tidak menjadi wanita ideal, yang sejatinya harus ada di dalam rumah, di dapur, mengurus rumah tangga saja.

Kita, yang sering dituduh tidak becus dan gagal menjadi ibu sempurna.

It's okay.

Because sometimes, we, working moms, did not choose to work but rather HAVE to work. Dengan berbagai alasan. Untuk menjaga diri agar tetap "waras". Untuk membantu dapur tetap ngepul. Untuk sejuta alasan lainnya yang mungkin tidak dipahami orang lain.

Menghabiskan waktu seharian di kantor, sering kali, begitu menyiksa. Rindu dan perasaan bersalah meninggalkan anak, terus berperang dalam hati. Apa dia baik-baik saja? Apa ASI nya cukup? Apa dia rewel? Apa dia mendapat kasih sayang cukup? Apa dia bahagia?

Jadwal pumping yang sudah disusun pun kerap berbenturan dengan jadwal meeting atau pekerjaan lain. Kadang harus meeting sambil pumping. Sesekali harus bersembunyi di bawah kolong meja demi mencari tempat yang nyaman untuk pumping. Yang penting botol-botol susu itu terisi penuh, maka apapun rela dilakukan. Jika penuh, sumringah. Jika kurang, hati hancur.

Detik-detik menuju jam pulang pun menjadi begitu menegangkan. Khawatir jika tiba-tiba harus lembur. Karena sungguh! Segera pulang ke rumah begitu jam pulang berdentang adalah sebuah keinginan yang sangat menggebu.

Meski, keinginan untuk tetap melanjutkan pekerjaan itu ada.

Meski kadang, masih ingin menaiki tangga karir yang semakin terasa berat didaki.

But, you're not alone.

Meski kadang, keinginan nongkrong ber-hahahihi atau window shopping bersama teman-teman muncul begitu saja. Menyegarkan otak setelah penat seharian bekerja. Menyiapkan hati sebelum pulang ke rumah tanpa membawa beban.

But, you're not alone.

Leaving baby in the morning, praying there isn't accident on your way. You're not alone. There are days you feel like no one understands the balance you’re trying to find that always seems to be just beyond your reach. Trying to juggle it all feels so manageable one day and then the next, it feels near impossible.

But. you're not alone.

You're not alone.

It's also okay to not be okay.

But, don’t give up, dear working (newbie) mom! 

We are doing great.

We are doing the best we can.

We are good enough mom.

We are enough.

We are enough for our children.

For our family.

View this post on Instagram

Hi love, Gimana rasanya hidup di dunia? Ini loh dunia yang bikin kamu nggak sabar buru-buru pengen segera keluar dari perut buna kemarin. Enak ya sering digendong dipeluk? Dulu cuma buna yang bisa gendong kamu wira-wiri. Sekarang ada Buya, Ibu, Mbahbuk, Amma, Onti, Tante dan yang lain. Banyakk bangett ih yang suka gendongin kamu. Terima kasih ya sudah berjuang bersama buna selama ini. Dari kamu mulai terdeteksi ada di perut buna, buna udah langsung sayang sama kamu. Terima kasih juga sudah begitu baik sama buna. Nggak riwil dan bikin buna ngidam yang aneh-aneh. Nggak bikin buna mual muntah yang gimana-gimana. Masa kehamilan buna overall benar-benar baik dan lancar berkat kamu. Hamil ternyata memang benar-benar menyenangkan 💕 Pas kamu udah lahir sampai hari ini pun, kamu begitu baik dan pengertian sama buna. Kamu paham banget deh kalau buna males begadang-begadang, jadi selalu tidur nyenyak kalau malam. Terus baik, pengertian, perhatian dan mau berjuang bareng buna selalu yaaaa! Nanti kalau kamu udah agak gedean dikit, dikiitt ajaa, buna (insyaallah) segera kasih kamu hadiah adik kecil yang menggemaskan. Mau cewek atau cowok? Xoxoxo.

A post shared by niyasyah (@niyasyah) on May 12, 2020 at 5:33pm PDT