The Raid 2: Berandal

06.17

Horeyyy... Film The Raid 2: Berandal akhirnya tayang!
Belum di semua bioskop sih. Setauku di Indonesia, The Raid 2: Berandal yang tayang awal (22 Maret 2014) hari ini cuma di Blitzmegaplex Grand Indonesia dan Midnite show di XXI Epicentrum. Aku, bersama teman-teman sepertinya termasuk yang beruntung karena bisa dan kebagian tiket untuk nonton midnite di Epicentrum.

((ini pulang nonton langsung semangat nulis meski sambil ngantuk-ngantuk))

ngeborong 7 tiket untuk nonton rame-rame
Seperti di The Raid pertama, adegan film ini kebanyakan action dan berdarah-darah. Banyak adegan yang menampillkan pembunuhan dengan cara yang tidak manusiawi (ya tapi mana ada sih pembunuhan yang manusiawi -_-). Kalau kamu orangnya gak tegaan atau gak bisa lihat darah (meski hanya di film), mungkin kurang bisa menikmati film ini kali yaa. Karena di The Raid 2 ini lebih berdarah-darah ketimbang The Raid pertama. Seingatku sih gitu :D *dikeplak*

Kisah The Raid 2: Berandal, menceritakan tentang kisah beberapa jam setelah Rama, yang diperankan oleh si tampan Iko Uwais, keluar dari penyergapannya bersama timnya dari gedung tempat gembong narkoba dan para kriminal tinggal (di The Raid pertama). Dimana setelah berhasil keluar hidup-hidup dari gedung tersebut, bukannya bebas dan bisa hidup tenang, Rama malah mendapat tugas yang lebih berat dan berbahaya. Rama "dikirim" untuk masuk ke sarang kriminal yang lebih besar lagi. Kemudian di The Raid 2, Rama menggunakan nama Yuda dalam penyamarannya.

Rupanya karena ingin lepas dari bayang-bayang film The Raid yang pertama, hampir seluruh tokoh yang terkait di The Raid pertama, dibinasakan di The Raid 2 ini. Donny Alamsyah yang memerankan kakak dari Rama, langsung dibunuh di adegan awal film The Raid 2. Hal ini tentu saja membuat bertanya-tanya kenapa harus ditiadakan dari awal sih?


((ini rame-rame belain nunggu nonton film The Raid 2 dari jam 3 sore, beli tiket karena takut kehabisan. Sempat kecewa karena film yang dijadwalkan tayang jam 23:50, ternyata delay, hingga pukul 00:30 pintu studionya baru dibuka. Baru tahu jadinya kalo jadwal film di bioskop juga bisa delay. Gak cuma pesawat.))

Etapi tak perlu kuatir. Karena ternyata banyak tokoh baru yang ditambahkan di The Raid 2 ini. Seperti Julie Estelle, Oka Antara, Arifin Putra, Alex Abbad, Kenichi Endo, dan lainnya. Sehingga kemunculan orang-orang ini, film The Raid 2 tetap menarik (juga lebih keren menurutku) dan tidak membosankan.

Arifin Putra berperan sebagai anak dari Bangun, seorang pemimpin organisasi kejahatan yang punya kuasa besar dan ditakuti oleh banyak orang karena kekuatannya.. Seharusnya jika dia tidak begitu ambisius dan bertindah bodoh, dia bisa menjadi penerus Bangun. Namun ternyata dia malah bekerja sama dengan Bejo yang memanfaatkannya demi ambisi sendiri, dan akhirnya malah menembak mati kepala Bangun, sang ayah. Tragis sekali ya seorang anak rela membunuh ayahnya sendiri demi kekuasaan :'(

Di film ini, kita bisa lihat akting Julie Estelle yang tetap terlihat cantik dan feminin, ternyata begitu piawai berkelahi dengan memanfaatkan 2 buah palu sebagai senjata yang dibawa kemanapun dia pergi. Wiih! Kalau di dunia nyata agak ngeri juga sih ya bayanginnya :(

Selain Julie Estelle yang berperan sebagai orang jahat di bawah pimpinan Bejo (yang diperankan oleh Alex Abbad), ada juga Very Tri Yulisman yang selalu menggunakan pentungan baseball beserta bolanya sebagai senjata. Very Tri Yulisman dapat memukul bolanya dengan telak dan membunuh lawan seketika hanya dengan sekali hantaman. Meski 2 orang andalan Bejo ini terlihat begitu pandai bertarung, nyatanya nasib mereka tetap harus mati ditangan Rama dalam pertarungan 2 lawan 1. Mereka mati dibunuh Rama dengan senjata andalan masing-masing.

Dan dari setiap orang yang berkelahi melawan Rama, dari kedua film The Raid yang tayang ini, selalu ada 1 orang yang dapat berkelahi dan -terlihat- seperti bisa mengimbangi perkelahian dengan Rama hingga berlangsung lama dan panjang. Di The Raid 2 ini peran tersebut diperankan oleh Cecep Arif Rahman. Senjatanya berbentuk melengkung seperti celurit, namun salah satu sisinya bergerigi. Dan seperti yang bisa ditebak, sekuat apapun si musuh, dia tetap mati ditangan sang pemeran utama. Cecep dibunuh Rama juga dengan senjata andalannya tersebut. Nyatanya, senjata yang kita anggap dapat melindungi, ternyata malah bisa membunuh kita.

Sepertinya serial The Raid belum berakhir disini. Ending dari The Raid 2 ini masih mengambang. Kemungkinan sepertinya akan dibuat The Raid 3 ya. Karena di akhir film, setelah Rama berhasil menyelamatkan diri dan membunuh semua penjahat tersebut, secara tiba-tiba Rama dihadapkan dengan anak buah Goto, seorang Yakuza Jepang yang sebelumnya bekerja sama dengan Bangun. Apakah Yakuza tersebut ternyata adalah orang-orang yang berada di pihak polisi seperti Rama, atau ternyata nyawa Rama dalam bahaya di tangan kelompok Yakuza ini? Mari kita saksikan di The Raid selanjutnya! *loh.. kok kayak aku penulis skenario The Raid 3 aja sih :))*

Yang menyenangkan nonton film The Raid 2 ini adalah alur ceritanya gampang diikuti. Jadi penonton (eh maksudnya aku ding!) gak perlu repot-repot mikir ini nyambungnya dari mana. Semuanya mengalir saja karena lebih menonjolkan sisi perkelahiannya.

Oiya, selain bahagia karena bisa bareng teman-teman nonton film keren ini lebih dulu sebelum diputar serentak di seluruh bioskop Indonesia, aku bisa bertemu dan berfoto bareng dengan sang sutradara, Gareth Evans loh. ^^ *gitu aja udah girang*
Setelah film selesai diputar, secara tiba-tiba dan mengejutkan, Gareth muncul ke depan layar bioskop. Huwah! Padahal setauku tidak ada woro-woro Gareth akan hadir ke Epicentrum menemui penggemar The Raid. Aku taunya minggu depan ada jadwal nonton bareng di Blitzmegaplex GI bareng pemain The Raid 2.
(Agak sedih karena sebenarnya ingin ikutan nobar, tapi gak bisa karena bentrok dengan agenda yang sudah ada T__T).



((lumayan mengobati hati lah bisa foto bareng ^^. Sutradara film lain suka kasih kejutan kayak Gareth juga gak? Etapi coba ya kalo Gareth datengnya sama Iko Uwais. hehehee.. *teteup*))

Well, overall film ini bagus. Tapi tidak untuk anak-anak (juga yang masih labil)! Repot kan kalo adegan perkelahiannya ditiru :'(

Kalo kamu, suka gak sama film ini?

Betewe, pas syuting mobil nabrak halte buswe itu kan aku lewat pinggir lokasi. Jalan kaki gitu di trotoar tempat orang jualan bunga dipinggir jalan, pas mau nyamperin aa' siwon dan donghae di hotel mulia. Kok gak nampak penampakanku sih? *lah* *abaikan*

You Might Also Like

10 comments

  1. Aku justru penasaran dengan nasibnya Maddog. Gmn ya dia di sekuelnya ini, masih ada atau dibumihanguskan juga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. oiya, maddog bukannya udah mati ya di The Raid pertama? tapi di The Raid 2 ini yayan memang tampil lagi sih. Jadi pembunuh bayarannya Goto

      Hapus
  2. Ngomong-ngomong, The Raid kan emang hampir ga punya alur cerita. Film ini memang hanya menawarkan aksi duel super duper brutal yg bisa bikin orang teriak-teriak atau malah nutup mata.

    BalasHapus
  3. Keren memang film ini. Meski sudah ngantuk2 nungguinnya, tapi bikin tegang nontonnya dari awal hingga akhir.

    Asyik. Apalagi ada pencak silatnya yg pakai mandao (CMIIW) jadi ingat carok di Madura.

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh itu namanya mando yaa? hehee...baru tahu

      Hapus
  4. keren maksimal
    pengen lihat lagi
    belum bosen

    BalasHapus
    Balasan
    1. widiihh... kamu suka perkelahiannya apa gimana?

      Hapus
  5. Mbaaa... bukannya Arifin Putra anaknya Bangun. Goto kan partnernya yang orang Jepang ituuu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oiya bener. hehehe...
      udah dibenerin, una. thank you koreksinyaaa :)

      Hapus