Bola itu bundar!

11.18

Bola itu bundar, apapun bisa terjadi dalam pertandingan sepak bola. Dia bisa menggelinding sesuai kemauan penggiring bola dan berlari kemana saja. Dalam setiap pertandingan pun wajar ada kalah dan menang. Suatu ketika satu tim (termasuk tim yang dianggap besar) mungkin menang, namun lain waktu mungkin saja dia kalah dari tim lawan yang dianggap kecil dan bukan tandingannya. Apapun bisa terjadi dalam sepak bola. Sepak bola memang tidak mudah ditebak.
Demikian dengan yang terjadi pada Tim sepak bola Indonesia yang kemarin (26/12/2010) melawan Tim sepak bola Malaysia di Stadion Bukit Jalil-Malaysia, pada pertandingan Final AFF 2010 leg 1.  Kekalahan Tim Garuda (sebutan untuk timnas Indonesia) rasanya seperti disambar petir di siang bolong. Bagaimana tidak?! Timnas yang kini mulai bangkit dari keterpurukannya dan bisa lolos ke final AFF dengan skor yang memuaskan begitu saja kalah telak dengan Tim Harimau (sebutan tim Malaysia) dengan skor 3-0. Padahal sebelumnya Tim Garuda pernah mengalahkan Tim Harimau pada babak penyisihan dengan skor 5-1.
Tentu saja hal itu membuat banyak orang tidak percaya dengan hasil tersebut. Baik para laskar Tim
Garuda, atau para pendukungnya. Berbagai komentar dilontarkan oleh para pendukung yang tidak puas akan hasil pertandingan tersebut. Pembelaan atau sanggahan atas kekalahan -demi menghibur diri- pun dikeluarkan. Seolah-olah memang tidak sepantasnya tim merah-putih dengan mudahnya dikalahkan lawan.
Opini mengenai penyebab kekalahan pun bermunculan. Apalagi saat pertandingan berlangsung, para supporter Malaysia dianggap tidak sportif. Hal itu didasarkan dari fakta, suporter Malaysia ada yang secara sengaja menggunakan laser berwarna hijau yang ditujukan ke arah pemain tim garuda. Markus, penjaga gawang Indonesia, adalah salah satu yang sempat mendapatkan “hadiah” tersebut. Oleh supporter garuda, hal itu dianggap sebagai penyebab terganggunya konsentrasi para pemain dan menyebabkan Markus tidak dapat melihat dengan baik. Sehingga bola bisa dengan  mudahnya masuk ke gawang indonesia.
Padahal kalau lebih dikaji lagi, rasanya hal tersebut kurang tepat. Sebagaimana diketahui bersama, bahwa sinar laser itu mengenai Markus pada babak pertama pertandingan. Sedangkan gol terjadi pada pertandingan babak kedua. Jadi rasanya terlalu melebih-lebihkan kalau dikatakan penyebab kebobolan tersebut adalah karena dampak sinar laser.
Demikian dengan insiden petasan yang diledakkan oleh pendukung Malaysia. Petasan yang dinyalakan pada saat pertandingan berlangsung, bahkan dilempar ke lapangan pertandingan, dianggap sebagai salah satu penyebab pecahnya konsentrasi pemain timnas. Padahal memang tidak bisa dipungkiri, bahwa permainan yang ditampilkan timnas pada waktu itu bukanlah salah satu permainan terbaik timnas. Karena mereka pernah bermain lebih baik dari ini.
Meski demikian, seluruh pendukung tetap tidak berkecil hati dan meninggalkan jagoan mereka begitu saja. Mereka tetap memberikan dukungan yang luar biasa kepada Timnas yang akan kembali berlaga di Final AFF leg 2 pada 29/12/2010 di Gelora Bung Karno, Jakarta agar tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk Tanah Air.
Demikian halnya dengan para laskar Garuda. Tidak rela membiarkan lawan mengatakan sayap Garuda patah, mereka sepakat akan membalas kekalahan leg 1 pada pertandingan leg 2. Seperti yang diteriakkan Bambang Pamungkas melalui twitternya “Bukankah masih ada 90 menit lagi di Jakarta kawan-kawan.. Tetap Semangat...!!! #IndonesiaMasihBisa “.
Yang terpenting bukan menang atau kalah. Namun bagaimana berusaha untuk memberikan yang terbaik demi tanah air tercinta. Hasil akhir bukanlah segalanya. Apapun hasilnya, masyarakat indonesia akan tetap memberikan dukungan sepenuhnya kepada Tim Garuda. Semoga, yang terbaiklah yang kita dapatkan. Dan semoga sportivitas tetap dijunjung tinggi oleh punggawa merah-putih.

You Might Also Like

0 comments