Memancing Rejeki

18.38

Buat beberapa orang, sodaqoh itu seperti keharusan. Semakin banyak bersodaqoh semakin banyak kebaikan -dengan berbagai bentuk- yang kita dapat. Namun, buat beberapa orang lainnya justru berpikir "wong buat kebutuhan sendiri saja masih kurang kok, buat apa bersodaqoh segala?".
Beberapa saat yang lalu, saya habis ngobrol dengan seseorang mengenai sodaqoh. Mengingatkan saya pada kalimat "sodaqoh dapat menjauhkan kita dari balak (musibah)"..
Konsep sodaqoh itu bisa diibaratkan seperti gelas berisi air. Jika airnya diminum, maka nantinya akan ada air yang diisikan lagi ke dalam gelas tersebut. Sedikit atau banyaknya air yang diisikan (lagi) ke dalam gelas, tergantung dari berapa banyak air yang sudah berkurang. Bila air di dalam gelas tidak berkurang, maka tidak akan ada air yang diisikan lagi ke dalam gelas. Seperti memancing rejeki dengan sodaqoh. Semakin banyak bersodaqoh, semakin banyak rejeki yang di dapat.
Saya sendiri selalu percaya, apa yang saya dapat itu ada sebab-akibat dari yang saya perbuat. Jika saya berbuat baik pada orang lain, maka saya pun akan mendapat kebaikan. Meski -mungkin- lewat orang yang berbeda. Begitu pun jika saya berbuat jahat.
Menabur biji semangka, ya tumbuhnya buah semangka. Simple aja sih ^^

You Might Also Like

0 comments